Kamis, 03 Januari 2013
"Perbedaan Kontekstual dan Konseptual"
Makna kontekstual adalah makna sebuah kata atau gabungan kata atau suatu ujaran di dalam konteks pemakaiannya. Konteks di sini bisa berupa konteks kalimat, konteks situasi, atau konteks bidang pemakaian.
Sebagai contoh makna kontekstual dalam konteks kalimat, perhatikan makna kata mengambil pada kalimat-kalimat berikut.
a). Anak itu mengambil buku saya.
b). Semester ini saya belum mengambil mata kuliah kewiraan.
c). Kabarnya Pak Lurah akan mengambil pemuda itu sebagai sopirnya.
d). Dalam hal itu kami harus pandai-pandai mengambil kesempatan.
e). Tahun depan kami akan mengambil 10 orang pegawai baru.
kata mengambil pada kalimat (8a) adalah masih dalam makna leksikalnya yaitu menjemput sesuatu lalu membawanya, pada kalimat (8b) kata mengambil bermakna kotekstual ‘mengikuti’, pada kalimat (8c) bermakna ‘menjadikan’, pada kalimat (8d) bermakna ‘menggunakan’, dan pada kalimat (8e) bermksud ‘menerima’.
Dalam studi semantik pelbagai makna yang dimiliki oleh sebuah kata yang digunakan dalam konteks kalimat berbeda seperti dicontohkan oleh kata mengambil pada kalimat-kalimat (8) di atas disebut makna polisemi. Makna-makna polisemi ini mempunyai keterkaitan semantik dengan makna leksikal dari kata yang dipolisemikan, termasuk keterkaitan asosiasi dan perbandingan. Untuk jelasnya kita ambil kata kepala. Makna leksikal kata kepala adalah ‘bagian tubuh manusia (binatang) dari leher ke atas. Sekarang perhatikan kata kepala pada kalimat-kalimat berikut.
9 a). Ibunya menjadi kepala sekolah di Jakarta.
b). Nomor teleponnya ada pada kepala surat itu.
c). Kepala paku itu agak bundar.
d). Setiap kepala mendapat bantuan Rp 10.000,00.
e). Tamu kehormatan duduk di kepala meja.
makna polisemi, kata kepala pada kalimat (9a) adalah pemimpin (sekolah), pada kalimat (9b) adalah bagian atas/kertas surat, pada kalimat (9c) adalah menyerupai (bentuk) kepala, pada kalimat (9d) adalah ‘orang’, dan pada kalimat (9e) adalah ‘bagian utama dari meja’. Makna ‘pemimpin’ pada kalimat (9a) dengan kaitan makna leksikalnya adalah bahwa kepala merupakan bagian utama pada manusia, sehingga manusia tidak dapat hidup tanpa kepala. Hal ini sama dengan sekolah, sebuah sekolah harus dipimpin oleh seorang kepala. Makna ‘bagian sebelah atas’ pada kalimat (9b) memiliki kaitan dengan kepala, yaitu bahwa kepala terletak di sebelah atas, sama dengan letaknya kepala surat itu yang juga di sebelah atas. Makna ‘menyerupai’ pada kalimat (9c) juga mempunyai kaitan dengan kepala, yaitu bahwa kepala berbentuk bulat, sama dengan kepala paku yang juga relatif bulat.
Kemudian, yang disebut makna asosiasi atau makna kias, juga mempunyai ‘kaitan semantik dengan makna leksikalnya. Misalnya kata bunga dalam kalimat (10) adalah berarti ‘gadis cantik’.
10 a). Aminah adalah bunga di desa kami.
Yang dikaitkan adalah kecantikan Aminah dengan keindahan bunga. gadis cantik diasosiasikan dengan bunga. Bunga di mana-mana disukai orang karena keindahannya, sedangkan gadis cantik karena kecantikannya, apalagi kalau ditambah keluwesannya.
Makna kontekstual dalam konteks situasi biasanya berbentuk ujaran. Maka makna ujaran itu bergantung pada konteks situasinya. Umpamanya ujaran “Sudah hampir pukul dua belas”. Ujaran tersebut bila diucapakan oleh seoarng ibu asrama putri pada malam hari, ditujukan pada seorang pemuda yang masih bertamu akan bermakna ‘permintaan atau peringatan agra pemuda tersebut harus segera pulang’. kalau diucapkan seorang ustadz siang hari di sebuah pondok pesantern akan bermakna ‘peringatan pada anak-anak bahwa sebentar lagi waktu shalat dzuhur akan tiba’. Jadi, ujaran, “Sudah hampir pukul dua belas” bukanlah bermakna memberitahukan soal waktu, melainkan memberitahukan yang lain berkenaan dengan waktu itu.
Konteks bidang pemakaian dapat kita lihat perbedaan makna kata servis pada kalimat-kalimat berikut:
11 a). Servisnya melambung tinggi.
b). Mobil ini selalu saya servis di bengkel itu.
c). Maskannya enak, harganya murah, servisnya pun memuaskan.
Kata servis pada kalimat (11a) berasal dari bidang olahraga maknanya adalah ‘pukulan bola pertama (pada permainan badminton atau tennis)’. Kata servis pada kalimat (11b) berasal dari bidang perbengkelan, maknanya adalah ‘perbaikan atau perawatan’. Sedangkan kata servis pada kalimat (11c) berasal dari bidang jasa, maknanya adalah ‘pelayanan’.
Konseptual
Menurut kamus besar bahasa Indonesia yang dimaksud dengan konsep adalah rancangan, ide, atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret. Konseptual diartikan sebagai hal-hal yang berhubungan dengan konsep. Dapat dikatakan, makna konseptual merupakan makna yang ada pada kata yang tidak tergantung pada konteks kalimat. Makna konseptual sama artinya dengan makna denotatif, mana referensial,dan makna gramatikal. Contoh dari makna konseptual yaitu:
(1) ibu memiliki makna konseptual ‘manusia berjenis kelamin perempuan dan telah dewasa’.
(2) Kuda memiliki makna konseptual ‘sejenis binatang berkaki empat yang bisa dikendarai’
Sumber :
http://colinawati.blog.uns.ac.id/2010/05/10/12/
http://kuser-latihan.blogspot.com/2012/05/bahan-bacaan.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar